Kamis, 17 Desember 2020

Sebutan Romo Kyai

241 - PERTAMA KALI PENGAMAL WAHIDIYAH YANG MEMANGGIL BELIAU DENGN SEBUTAN "ROMO YAHI" ABDUL LATIF MADJID

Setelah Mbah Yahi Abdul Madjid Ma'roef Mu'allif Sholawat Wahidiyah Qs wa Ra Ghouts Fii Zamanihi wafat, semua orang pada bingung termasuk kami (penulis), masalahnya  siapa pengganti dan penerus KEPEMIMPINAN Beliau Mbah Yahi Abdul Madjid Ma'ruf Qs wa Ra, baik kepemimpinan secara lahiriyyah maupun batiniyyah (AL-GHOUTS) sesudah Mbah Yahi Qs wa Ra wafat.

Akhirnya ketika itu, atas hasil keputusan/kesepakatan musyawarah keluarga nDalem Mbah Yahi tampuk kepemimpinan Perjuangan Wahidiyah secara umum dan Pondok Pesantren Kedunglo,  secara resmi  diserahkan kepada putra kinasih lelaki pertama Mbah Yahi Qs wa Ra yakni KH. Abdul Latif Madjid, yang dIumumkan secara resmi  dan langsung oleh Bapak AF Baderi selaku Ketua I PSW Pusat waktu itu,  sesaat sebelum pemakaman Mbah Yahi Qs wa Ra.

Walau demikian saat itu tidak sedikit orang yang belum taslim, masih meragukan kemampuan beliau bahkan tidak mau bergabung dan tidak  mau mengakui beliau sebagai pemimpin Perjuangan Wahidiyah pengganti dan penerusnya MBAH YAHI Abdul Madjid Ma'ruf  Mu'aalif Sholawat Wahidiyah QS WA RA. 

Hal ini nampak sekali dengan cara orang-orang PSW Pusat dan para pengamal wahidiyah pada umumnya memanggil beliau, yang masih memakai sebutan Gus Latif bukan sebutan penghormatan Kyai Abdul Latif Madjid atau Romo KH.  Abdul Latif Madjid.

Sementara di Kedunglo masih dalam suasana berduka dan berkabung diributkan dengan wafatnya Mbah Yahi Qs wa Ra dan masih adanya keraguan sebagian orang-orang pengamal (PERSONIL PSW  PUSAT DAN LAINNYA) terhadap kepemimpinan pengganti dan penerusnya Mbah Yahi Abdul Madjid Ma'ruf  Qs wa Ra. yakni Romo KH. Abdul Latif Madjid Ra seperti yang diumumkan dan diploklamirkan tsb diatas, di Temon Karangrejo Tulungagung Mbah KH.  Abdul Madjid Ma'ruf Mu'allif Sholawat Wahidiyah Qs wa Ra yang belum lama wafat mendatangi Mbah Dimyathi secara yaqodhotan. 

Kepada Mbah Dimyathi, Mbah Yahi Qs wa Ra memberi "TUGAS BERAT AGAR MENUMPAS DAN MENGHALANGH-HALANGI ORANG-ORANG YANG AKAN MERONGRONG KEWIBAWAAN KEPEMIMPINAN ROMO YAHI ABDUL LATIF MADJID DENGAN TEMPO 15 HARI". 

Untuk melaksanakan tugas itu Mbah Dimyathi dibekali aneka macam senjata oleh Mbah Yahi Abdul Madjid Ma'ruf Mu'allif Sholawat Wahidiyah Qs wa Ra saat itu.

Setelah ada delapan jam Mbah Dimyathi berbincang-bincang dengan Mbah Yahi  Abdul Madjid Ma'ruf Qs wa Ra, Mbah Dim merasakan ada keanehan. Mbah Yahi Qs wa Ra kok tidak sholat dalam hatinya bertanya, padahal waktu dhuhur dan asar sudah terlewati. Pikir Mbah Dimyathi tanpa menyadari kalau  Mbah Yahi Qs wa Ra sebenarnya sudah wafat beberapa hari yang lalu. 

Akhirnya Mbah Dim memberanikan diri bertanya kepada Mbah Yahi Qs wa Ra : "Panjenengan apa tidak pulang Romo ?". "Tidak. Jawab Mbah Yahi. "Saya tidak pulang dulu, saya akan membetulkan lampu disini biar terang. Kamu besok  pergilah ke utara (maksudnya ke Kedunglo) matur sama Kyai Latif".

Esok paginya, Mbah Dimyathi sowan kepada Romo Yahi Latif. 
Dan saat itu juga Mbah Dim memanggil beliau dengan sebutan gelar penghormatan  "ROMO YAHI".

"BARU KAMU ORANG YANG PERTAMA KALI MEMANGGIL SAYA DENGAN SEBUTAN ROMO YAHI, BAGAAIMANA CERITANYA ?", Tanya Romo Yahi Latif minta penjelasan Mbah Dimyathi.

"Mbah Yahi saja memanggil panjenengan dengan sebutan Kyai Latif, apalagi hanya saya". Jawab Mbah Dimyathi polos n jujur, 

Yang akhirnya Mbah Dim menjelaskan secara kronologis dan lengkap rawuhnya Mbah Yahi Abdul Madjid Ma'ruf Mu'allif Sholawat Wahidiyah Qs wa Ra secara ruhani  (sepiritual) dan memberikan tugas yang diembannya dari Mbah Yahi Qs wa Ra agar matur panjenengan  yakni : 

"TUGAS BERAT AGAR MENUMPAS DAN MENGHALANG -HALANGI ORANG-ORANG (GEROMBOLAN YG MBALELO) YANG AKAN MERONGRONG KEWIBAWAAN KEPEMIMPINAN PANJENENGAN ROMO YAHI ABDUL LATIF MADJID DENGAN TEMPO 15 HARI".

Oo,  ngoten nggeh Mbah Dim, monggo  .... jawab Romo Yahi Abdul Latif Madjid Ra Pimpinan Umum Perjuangan Wahidiyah dan Pondok Pesantren Kedunglo saat itu !.  
Yang waktu  itu beliau belom dipanggil oleh para pengamal dengan sebutan gelar penghormatan  "Kanjeng ( Sayyid ) Romo Yahi ....".

Yaa Sayyidii Yaa Ayyuhal Ghouts !.

BOGOR, 26 MEI 2014

DITULIS DAN DIPOSTING OLEH AHMAD DIMYATHI, S.Ag

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENYIBAK MAKNA MUSYAHADAH DAN MUKASYAFAH DALAM ILMU TASAWUF*_

 _*MENYIBAK MAKNA MUSYAHADAH DAN MUKASYAFAH DALAM ILMU TASAWUF*_ Assalamualaikum warahmatullahi wa Baroqatuh. Saudaraku...sebenarnya antara ...