Sabtu, 24 Oktober 2020

Sumpah Pemuda Momentum Bahasa Indonesia sebagai Identitas Bangsa

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.

Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi. Namun dalam situasi pandemi saat ini diperlukan adaptasi yang menyeluruh, terarah, dan efektif.

Di masa pandemi ini pembelajaran dilaksanakan secara on-line, sehingga diperlukan kreatifitas pendidik dengan menggunakan media teknologi. Tanpa mengurangi esensi dari tujuan pendidikan dan pembelajaran yang efektif dalam pelaksanaannya. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru bisa secara daring (online) dan luring (offline) atau kombinasi dari keduanya. Dengan teknologi yang terjadi saat ini tuntutan tersebut tidak dianggap sebagai sesuatu yang membebani justru menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan.

Menyambut hari sumpah pemuda tahun 2020 ini momentum untuk kembali memajukan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa. Kita mengingat kembali dalam sumpah pemuda tahun 1928 ikrar seluruh pemuda saat itu, bertumpah darah satu tanah air Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia, dan berbahasa satu bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah salah satu ikrar dari sumpah pemuda tersebut. Tujuan dari pendidikan bahasa Indonesia adalah untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan Bangsa Indonesia. 

Tugas yang berat dan mulya inilah yang menjadi tantangan tersendiri bagi para pendidik dan tenaga kependidikan dalam pelaksanaannya di masa pandemi ini. Dengan tekad ini selanjutnya sebagai penentu keberhasilan dan kesuksesan dalam mencapai tujuan pendidikan bahasa Indonesia. Dan sebaliknya jika pendidik dan tenaga kependidikan gagal mengimplementasikan pembelajaran di masa pandemi ini bukan tidak mungkin bahasa Indonesia gagal sebagai identitas bangsa. 
Ada dua hal yang menjadi perhatian utama terlaksananya pembelajaran bahasa Indonesia, satu bahasa Indonesia sebagai bahasa, dan dua pembelajaran bahasa Indonesia di masa pandemi.

Bahasa Indonesia sebagai bahasa memiliki makna bagaimana bahasa Indonesia berkembang sebagai bahasa, dan sekaligus sebagai sebuah pengetahuan. Bahasa Indonesia sebagai bahasa memiliki makna bagaimana nilai dari bahasa itu bagi bangsa Indonesia. Dan sumpah pemuda inilah momentum yang tepat untuk melihat apakah nilai bahasa Indonesia masih eksis dalam diri bangsa Indonesia.
Bahasa Indonesia sebagai sebuah pengetahuan adalah bagaimana bahasa Indonesia bisa ditularkan kepada peserta didik sebagai sebuah pengetahuan dan memberikannya nilai- nilai dari bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa.

Tantangan pendidik dan tenaga kependidikan selanjutnya adalah bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan dengan situasi pandemi saat ini. Teknologi terkini adalah salah satu media dalam menghadapi tantangan ini. Dengan belajar dan berlatih mengasah kemampuan pendidik dan tenaga kependidikan dalam hal teknologi, meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi dan mengikuti kemajuan teknologi terkini adalah cara untuk melakukan kegiatan pembelajaran baik secara daring maupun luring yang efektif dan efisien. Semoga bermanfaat dan dapat dilakukan oleh para pendidik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENYIBAK MAKNA MUSYAHADAH DAN MUKASYAFAH DALAM ILMU TASAWUF*_

 _*MENYIBAK MAKNA MUSYAHADAH DAN MUKASYAFAH DALAM ILMU TASAWUF*_ Assalamualaikum warahmatullahi wa Baroqatuh. Saudaraku...sebenarnya antara ...